Batasan Hak Wali Mujbir Memaksa Perkawinan

Abdul Hafizh, Mhd Ilham Armi

Abstract


This study draws particular attention to women by focusing on forced marriages and the power of wali mujbir to force girls into guardianship. The purpose of this study is to describe the reconstruction of wali mujbir as guardians or parents who have the authority to force marriage on their daughters. To begin this research, the method used is a qualitative approach with a conceptual study method on wali mujbir and statutory studies with an analysis of the rules of Law Number 12 of 2022 concerning Crimes of Sexual Violence (UU TPKS) which will be collected and explained in the form findings from this research into narratives with qualitative logic. The results found and examined in the findings of this study are that forced marriage is an act in the Indonesian context as a crime of sexual violence, this is stated in article 10 of the UU TPKS. The wali mujbir who forces the marriage to use the right of ijbar as an alternative is the only authority to carry out the marriage. Children in the care of guardians must be a top priority, including in the growth and development of children, and the continuity of children later in a marriage. Forced marriage is a study that cannot be separated from religious and cultural understandings in Indonesia which are still the firm foundation of life. The concept of wali mujbir has been embedded in social movements in society.


Full Text:

PDF

References


‘Umar, Sulaiman Bin Muhammad Ibnu. 2000. Hassyiah Bujairami Juz III. Beirut: Dar Al Kutub Al Ilmiyah.

Ali, Fakhru Al-Din ‘Usman Bin. 2010. Tabyinul Al-Haqoiq Juz II. Beirut: Dar Al Kutub Al Ilmiyah.

Ambary, Hasan Muarif, dan A Bakir Ihsan. 2005. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.

Anitha, Sundari, dan Aisha Gill. 2017. “Coercion, Consent and The Forced Marriage Debate in The UK.” In Marital Rights, 133–52. Routledge.

Aulia, Mohamad Faisal, dan Amin Mukrimun. 2022. “Pernikahan Paksa Gadis Dibawah Umur oleh Wali Perspektif Ulama dan Keempat Madzhab.” Muqaranah 6 (1): 51–60.

Dauvergne, Catherine, dan Jenni Millbank. 2010. “Forced Marriage As A Harm in Domestic and International Law.” The Modern Law Review 73 (1): 57–88.

Harahap, Nurhotia. 2018. “Perwalian Anak dalam Tinjauan Kompilasi Hukum Islam.” Jurnal El-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Pranata Sosial 4 (1): 116–29.

Himami, Kamal Al-Din Muhammad Bin Abdurahman Ibn. 1995. Sharkh Fathul Al-Qadir Juz III. Beirut: Dar Al Kutub Al Ilmiyah.

Ma’ud, Muhammad Husein Bin. 2010. Al-Tahddhib Fil Fiqhil Al-Imami Syafi’i Juz V. Beirut: Dar Al Kutub Al Ilmiyah.

Marsis, Edi. 2022. “Paradikma Baru Penetapan Perwalian Anak pada Pengadilan Agama Berbasis Pada Perlindundungan Hak Anak.” Badilag Mahkamah Agung. 2022. https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/paradikma-baru-penetapan-perwalian-anak-pada-pengadilan-agama-berbasis-pada-perlindundungan-hak-anak.

Marzuki, Peter Mahmud. 2005. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Kencana.

Maylasari, Ika, Rida Agustina, Nindya Riana Sari, dan Freshy Windy Rosmala Dewi. 2020. “Indeks Perlindungan Anak (IPA), Indeks Pemenuhan Hak Anak (IPHA), Indeks Perlindungan Khusus Anak (IPKA) 2018-2019.” Jakarta.

Mohsi, M. 2020. “Analisis Perkawinan Paksa Sebagai Tindak Pidana Kekerasan Seksual Dalam RUU PKS.” Al-Adalah: Jurnal Hukum dan Politik Islam 5 (1): 1–15. https://doi.org/10.35673/ajmpi.v5i1.578.

Mughniyah, Muhammad Jawad. 2008. Al-Fiqh ‘Ala Madzahib Al-Khamsah: Fiqih Lima Mazhab. Diedit oleh Afif Muhammad dan Idrus Kaff. Terjemah. Jakarta: Lentera.

Muttaqin, Muhammad Ngizzul, dan Nur Fadhilah. 2020. “Hak Ijbar Wali Tinjauan Maqashid Syari’ah Dan Antropologi Hukum Islam.” De Jure 12.

Nainggolan, Junita Fanny, Ramlan Ramlan, dan Rahayu Repindowaty Harahap. 2022. “Pemaksaan Perkawinan Berkedok Tradisi Budaya: Bagaimana Implementasi CEDAW terhadap Hukum Nasional dalam Melindungi Hak-Hak Perempuan dalam Perkawinan?” Uti Possidetis: Journal of International Law 3 (1): 55–82.

Ouattara, Mariam, Purna Sen, dan Marilyn Thomson. 1998. “Forced Marriage, Forced Sex: The Perils of Childhood for Girls.” Gender & Development 6 (3): 27–33.

Rusyd, Ibnu. 2007. Bidayatul Mujtahid Jilid II. Diedit oleh Abu Usamah Fakhtur Rokhman. Terjemah. Jakarta: Pustaka Azzam.

Republik Indonesia, Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat. 2021. Naskah Akademik Rancangan Udang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Jakarta.

Sabbe, Alexia, Halima Oulami, Wahiba Zekraoui, Halima Hikmat, Marleen Temmerman, dan Els Leye. 2013. “Determinants of Child and Forced Marriage in Morocco: Stakeholder Perspectives on Health, Policies and Human Rights.” BMC International Health and Human Rights 13 (1): 1–12.

Setyaningrum, Ayu, dan Ridwan Arifin. 2019. “Analisis Upaya Perlindungan dan Pemulihan Terhadap Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Khususnya Anak-Anak dan Perempuan.” Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora 3 (1): 9–19.

Shata, Abu Bakar Muhammad. 1999. Hassyiah I’anat Al-Thalibin. Beirut: Dar Al Kutub Al Ilmiyah.

Sibarani, Sabungan. 2016. “Prospek Penegakan Hukum Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).” Jurnal HAM 7 (1): 1–9.

Soekanto, Soerjono, dan Sri Mamudji. 2015. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. 17 ed. Jakarta: Rajawali Pers.

Umami, Ayu. 2022. “Analisis Yuridis Penyimpangan Hak Perwalian Orang Tua Terhadap Tindakan Pemaksaan Perkawinan Dibawah Umur.” Lex LATA 3 (3).

Yusriana, Yusriana. 2021. “Analisis Pemaksaan Menikah Menurut Hukum Islam.” Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan) 4 (2): 110–15.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2019 Tentang Syarat dan Tata Cara Penunjukan Wali

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 IJTIHAD

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter 

Ijtihad Visitor 

Creative Commons License
Ijtihad by Fakultas Syari'ah UIN Imam Bonjol Padang is licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)