Penyelesaian Kasus Mafqud (Studi Atas Kelanjutan Perkawinan Dan Kewarisan

Hamda Sulfinadia, Jurna Petri Roszi

Sari


Tulisan ini menyoroti hal-hal yang terkait dengan si mafqud, baik berkenaan hak yang sudah ada padanya seperti isteri dan harta, maupun hak baru yang akan diperolehnya. Hal yang terkait dengan isteri juga berkenaan dengan kelanjutan Perkawinan si mafqud, sampai kapan isteri harus menunggu kepastian suaminya. Begitu juga dengan harta yang erat kaitan dengan kewarisan, baik posisinya sebagai pewaris ataupun sebagai ahli waris. Menjawab persoalan ini ulama mazhab berbeda pendapat dalam menetapkan batas usia si mafqud dinyatakan meninggal dunia dan juga berbeda dalam penggunaan istishhab al-hal. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut bermula dari perpedaan pendapat mereka tentang istishhab sifat, yaitu memberlakukan berlanjutnya suatu sifat yang sebelumnya telah ada. Pada istishhab sifat atau secara umum disebut istishhab al-hal ini memang terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Satu pihak jumhur ulama, berpendapat bahwa istishhab al-hal itu dapat digunakan untuk mengukuhkan hak yang ada padanya dan dapat juga digunakan untuk mendapatkan hak baru. Sedangkan menurut Hanafiyah istishhab sifat atau istishhab al-hal itu hanya dapat digunakan untuk mengukuhkan hak yang sudah ada padanya dan tidak dapat digunakan untuk mendapatkan hak baru.

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Al-Qur’an dan Terjemahnya

Al-Asqalânȋ, Ibnu Hajar.Fath al-Bârȋ Syarh Sahih al-Bukhȃri. Beirut:Dar Al-Fikr, 2007.Jilid 10. cet.1.

Al-Baji, al-Qadhi Abi Walid Sulaiman bin Khalaf.al-Muntaqa syarh Muwatha’ Malik.Beirut: Dar al-Kutub al- Ilmiyah,1999.Jilid 5, cet.1.

Hijazi Ibn Ibrahim al-Syafi’i al-Azhari, Abdullah Ibn. Hasyiyah Syarqawi. Beirut: Dar al-Khitab al-‘Ilmiyah. Juz III. 1997.

Al-Kâsânî, Alâuddin Abi Bakr bin Masûd.Badâi al-Sanâiˋ fi Tartîbi al-Syarâiˋ. Beirut:Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah , 2003.Juz 8.

Ahmad, Muwaffiq al-Dîn Abi Muhammad ‘Abdullah bin.Al-

Mughni.Riyadh:Dar Alam Kutub,1997. Jilid 9.cet.3.

Munawwir, AW. Kamus al-Munawwir Arab Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif. 1997.

Al-Nawawî, Abi Zakariyya Muhyiddin bin Syaraf. Al-Majmu' syarh al-Muhazzab. Lebanon:Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2007. Jilid 21.cet.1.

Qal’aji, Muhammad Rawwas. Ensiklopedi Umar bin Khattab. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1999.

Rahman, Fatur. Ilmu Waris. Bandung: al-Maarif. 1982

Rofiq, Ahmad. Hukum Perdata Islam di Indonesia.Depok: RajaGrafindo Persada, 2017.Ed.Revisi.cet. 3

Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid:Analisa Fiqih Para Mujtahid. Terj.Imam Ghazali Said dan Achmad Zaidun. Jakarta:Pustaka Amani,2007. Jilid 2.cet.3.

Shabuny, Muhammad Ali. Al-mawarits fi al-Syari’ah al-Islamiyah fi Dhaw’i al-Kitab wa al-Sunnah. Kairo: Dar al-Hadis. 1388 H.

As-Sarkhisi. Al-Mabsuth. Beirut: Dar al- Ma’rifah. Juz XIX. 1989.

Syafi’i, Muhammad ibn Idris. Al-Umm.

Beirut: Dar al-Fikr. Juz III. 1990.

Syarifuddin, Amir. Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Kencana. 2004.

Syaifuddin, Muhammad dkk., Hukum Perceraian.Jakarta:Sinar Grafika, 2014.

Syaltout, Mahmoud dan Muhahammad Ali as-Sayis. Perbandingan Mazhab dalam Masalah Fiqih. Penerjemah Ismuha. Jakarta: Bulan Bintang. 1973

Zahrah, Muhammad Abu. Al-Ahwal asy- Syakhshiyyah. Kairo: Dar al-‘Araby, 1957.

Al-Zarqa, Ahmad bin Muhammad. Syarh Qawa'id Fiqhiyah.Damaskus:Dar al- Qalam, 1989.cet. 2.

az-Zuhaylî, Muhammad.al-Mu’tamad fi al-Fiqh al-Syafi’i.Damaskus: Dâr al- Qalam, 2011.Jilid 4.cet. 3.

Az-Zuhailiy, Wahbah. Al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuh. Kairo: Dar al-Fikr. Tt. Juz V.

Kompilasi Hukum Islam

Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##