Pandangan Hukum Islam Terhadap Sanksi Adat Ditinggian Janjang Di Minangkabau

Leo Dwi Cahyono

Sari


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penetapan sanksi adat yang tegas terhadap suatu pelanggaran yang menyinggung salah satu norma yang terdapat dalam undang-undang nan duo puluah. Sanksi adat ini dijatuhkan kepada seorang yang memakai gelar adat dan kaumnya dengan cara ditinggaan sapanjang adat oleh nagari dan berlaku turun temurun. Melihat fenomena yang terjadi di dalam masyarakat ini, penulis tertarik menelitinya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan sanksi adat ditinggian janjang dalam pandangan hukum Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penulis menganalisis data tersebut melalui interpretasi kualitatif, diolah dan dianalisis melalui proses, yaitu tahapan editing dengan memeriksa kejelasan dan relevansi, keragaman satuan data. Tahapan penyederhanaan yaitu mengklarifikasikan data yang didapat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sanksi adat ditinggian janjang termasuk dalam adat salingka nagari. Sanksi adat ini merupakan bentuk sanksi administratif adat terhadap suatu kaum karena pemimpin kaum yang bersifat bana ndak amuah sampai, paham ndak amuah saukua, utang ndak amuah mambayia, piutang ndak amuah manarimo, balari ndak ragu dikaja. Karena pelaksanaan dan penetapannya tidak ada bersinggungan dengan syara’, maka saksi ini termasuk ke dalam ‘urf shahih.

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Afandy, Muh Ruslan. 2016. Analisis Hukum Terhadap Eksistensi Sanksi Adat A’Massa Pada Delik Silariang di Kabupaten Jeneponto. Skripsi. Jurusan Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.

Ali, Zainudin. 2006. Hukum Islam, Pengantar Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Asmawi. 2011. Perbandingan Ushul Fiqh. Jakarta: Amzah.

Basrowi dan dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Basyir, Azhar. 1983. Hukum Adat bagi Umat Islam. Yogyakarta: FH UII.

Chairusdi. 2004. Sejarah Kebudayaan Minangkabau. Padang: IAIN-IB Padang.

Datuk Maruhun Batuah A.M dan D.H. Bagindo tanameh. 1955. Hukum Adat dan Adat Minangkabau. Jakarta: Poesaka Aseli.

Djalil, Basiq. 2010. Ilmu Ushul Fiqih Satu dan Dua. Jakarta: Kencana.

Djamil, Fathurrahman. 1997. Flsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Doi, A Rahman I. 1996. Hudud dan Kewarisan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Efendi, Satria. 2005. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Fajri M. Kasim, Abidin Nurdin. 2015. Sosiologi konflik dan rekondiliasi: Sosiologi Masyarakat Aceh. Aceh: Unimal Press.

Fitri Wahyuni. “Sanksi Pidana Pemerkosaan Terhadap Anak Menurut Hukum Pidana Positif dan Hukum Pidana Islam”. Jurnal Media Hukum, Vol. 23 (Juni 2016), hlm. 101.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktek). Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah, Andi. 2010. Delik-Delik tertentu (Speciale Delicten) di dalam KUHP. Jakarta: Sinar Grafika.

Hanafi, Ahmad. 1970. Pengantar dan Sejarah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

………………………. 1976. Asas-asas Hukum Pidana Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

………………………. 1990. Asas-asas Hukum Pidana Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Haroen, Nasrun. 1997. Ushul Fiqh I. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Hasanuddin. 2013. Adat dan Syarak, Sumber Inspirasi dan Rujukan Nilai Dialektika Minangkabau. Padang: PSIKM.

HM, Sahid. 2015. Epistemologi Hukum Pidana Islam, Dasar-dasar Fiqh Jinayah. Jawa Timur: Pustaka Idea.

Irfan Abubakar dan Chaidar S. Bamualim. 2006. Resolusi Konflik Agama dan Etnis di Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta.

Khallaf, Abdul Wahhab. 1996. Kaidah-kaidah Hukum Islam (Ilmu Ushul Fiqh). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Khallaf, Abdul Wahhab. 2003. Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Pustaka Amani.

Kerapatan Adat Nagari Padang Tarok. 2014. Pokok-Pokok Adat Minangkabau dan Rekapitulasi Adat Salingka Nagari Padang Tarok. Padang Tarok. Tim Penyusun Adat Salingka Nagari Padang Tarok.

Lubis, Zulkarnain. 2016. Dasar-dasar Hukum Acara Jinayah. Jakarta: Prenamedia Group.

Mardani. 2015. Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mas’oed Abidin. 2016. Tiga Sepilin Suluah Bendang dalam Nagari. Yogyakarta: Gre Publishing.

Moleong, J. Lexi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Resort.

Muslich, Ahmad Wardi. 2004. Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam Fikih Jinayat. Jakarta: Sinar Grafika.

Navis, A. A. 1984. Alam Terkembang Jadi Guru. Jakarta: Grafitipers Rohidin. 2016. Pengantar Hukum Islam. Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books.

Soekanto, Soerjono. 2007. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Soemarjan, Soelo dan Soeleman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Subagyo, Joko. 2011. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syarifuddin, Amir. 1984. Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam Di Lingkungan Adat Minangkabau. Jakarta: Gunung Agung.

Syarifuddin, Amir. 2011. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana.

Tolib Setiady. 2009. Intisari Hukum Adat Indonesia dalam Kajian Kepustakaan. Bandung, Alfabeta.

Yulia. 2016. Buku Ajar Hukum Adat. Sulawesi: Unimal Press.

Zuhaili, Wahbah. 2005. Ushul Fiqh al Islami, Juz-2. Damaskus: Dar al-Fikri


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##