Strategi Ormas Islam Dalam Menyikapi Formalisasi Perda Syariat di Sumatera Barat

Khairul Hamdi.R

Abstract


Diskursus formalisasi syariat, meskipun telah lama berlaku, nyatanya belum menemui kata selesai. Sumatera Barat, sebagai salah satu wilayah yang mempertahankan formalisasi syariat, tidak hanya para pemimpin politiknya, sebagai aktor yang dilihat banyak peneliti sebagai pendulang keuntungan dari formalisasi, tetapi juga para Ormas Islamnya. Sayangnya, sikap para aktor yang disebutkan terakhir ini, tidak banyak dicermati dalam penelitian tentang formalisasi. Padahal merekalah kelompok yang memiliki kompetensi dalam menafsirkan makna syariat, yang digunakan dalam formalisasi. Penelitian ini akan fokus mengaji pandangan para Ormas Islam dalam menyikapi formalisasi syariat di provinsi yang juga dikenal dengan daerah kebudayaan Minangkabau tersebut. Dalam mengaji sikap para Ormas Islam, penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian lapangan yang dikombinasikan dengan penelitian kepustakaan. Para ulama dari berbagai latar belakang organisasi keagamaan diwawancarai secara mendalam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis dalam kerangka strategis Bourdieu. Demikian dilakukan untuk mendapatkan pola, berikut alasan, dan kondisi yang mendasari sikap para ulama Ormas Islam. Penelitian ini pun menemukan, meskipun formalisasi erat kaitannya dengan terminologi syariat, para ulama tidak melihatnya semata-mata sebagai pengejawantahan amanat syariat. Ini diamini oleh para ulama, baik yang menolak maupun yang mendukung formalisasi. Meskipun kontennya diakui tidak benar-benar sepenuhnya sesuai dengan interpretasi syariat, hampir seluruh ulama tetap mendukung formalisasi. Formalisasi syariah dipandang cukup untuk mendamaikan kehendak menghadirkan Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Sebagai praktik konvergentif, sikap para ulama tersebut bersifat temporal. Dalam temporalitas itu, penerimaan atas formalisasi syariat juga bentuk improvisasi para ulama demi terus mempertahanakan kompetensinya dalam stuktur sosial Sumatera Barat, dan dalam kontestasi diskursus ABS-SBK yang terus berlanjut.


Keywords


Ormas Islam; Formalisasi Syariat; Sumatera Barat.

References


A. Buku

Adriyetti Amir. (2006). Pemetaan Sastra Lisan Minangkabau. University Andalas Press.

Asrinaldi,Yoserizal. (2020). Problems with the implementation of Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah philosophy. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 33(2), 162. https://doi.org/10.20473/mkp.v33i22020.162-173

DT. Malako Nan Putiah. (2007). Mambangkik Batang Tarandam. Citra Umbara.

Hadler, J. (2010). Sengketa Tiada Putus (Matriarkat, Reformisme Agama, dan Kolonialisme di Minangkabau) ( alih bahasa S. Berlian (ed.); Cet. I). Freedom Institute.

Hamka. (1984). Islam dan adat Minangkabau. Pustaka Panjimas.

Ibrahim Dt. Sanggoeno Diradjo. (2019). Tambo alam Minangkabau: tatanan adat warisan nenek moyang orang Minang. Kristal Multimedia.

Jeffrey Hadler. (2010). Sengketa Tiada Putus Matriarkat, Reformisme Islam, dan Kolinialisme di Minangkabau. Freedom Institute.

Mahar, C. (2009). (Habitus modal ) + Ranah = Praktik ; pengantar paling komprehensif kepada pemikiran Pierre Bourdieu. Jalasutra.

Muhtada, O. D., & Ph, D. (2014). Perda Syariah di Indonesia : 1–11.

Nashir, H. (2021). Memahami Ideologi Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah.

Nasroen, M. (1971). Dasar falsafah adat Minangkabau. Bulan Bintang.

Navis, A. A. (1984). Alam terkembang jadi guru : adat dan kebudayaan Minangkabau. Grafiti.

Neuman, W. L. (2016). Metodologi penelitian sosial : pendekatan kualitatif dan kuantitatif / W. Lawrence Neuman (Tim Indeks (ed.); Edina T. S). PT. Indeks.

Samsudin Berlian. (2010). Sengketa tiada putus : matriarkat, reformisme agama, dan kolonialisme di Minangkabau (J. Hadler (ed.)). Freedom Institute.

Tsuyoshi Kato. (2006). Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah (Gusti Asna). Balai Pustaka.

Yenny Wahid. (n.d.). Kasus Kekerasan Beragama Meningkat. Nu.or.Id. Retrieved September 25, 2023, from https://nu.or.id/nasional/yenny-wahid-tahun-2016-kasus-kekerasan-beragama-meningkat-5rGmx

B. Jurnal

Abdillah, A., & Novianto, R. (2019). Lembaga Quasi Non Governmental Organization (Quango) Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia: Majelis Ulama Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 49(1), 116. https://doi.org/10.21143/jhp.vol49.no1.1913

Asnan, G., Indonesia, Y. O., Samry, W., & Studies, S. (2014). Memikir ulang regionalisme Sumatera Barat tahun 1950-an. Wacana - Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya, 11(2), 356–360.

Lukman, F. (2014). Sejarah Sosial Pakaian Penutup Kepala Muslimah Di Sumatera Barat. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 13(1), 47. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.131.47-58

Mulyadi, M. (2013). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 15(1), 128. https://doi.org/10.31445/jskm.2011.150106

Mustikasari, M., Arlin, A., & Kamaruddin, S. A. (2023). Pemikiran Pierre Bourdieu dalam Memahami Realitas Sosial. Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora, 6(1), 9–14. https://doi.org/10.31539/kaganga.v6i1.5089

Samry, W. (2009). Gusti Asnan, Memikir Ulang Regionalisme Sumatera Barat Tahun 1950-an. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia And KITLV Jakarta, 2007, Xxvi + 264 Pp. ISBN 978- 979-461-640-6. Price: IDR 63,000 (Soft Cover). Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia, 11(2), 356–360.

Wahid, A. (2001). Pergulatan negara, agama, dan kebudayaan. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:221331867

Muhtada, O. D., & Ph, D. (2014). Perda Syariah di Indonesia : 1–11.

Samsudin Berlian. (2010). Sengketa tiada putus : matriarkat, reformisme agama, dan kolonialisme di Minangkabau (J. Hadler (ed.)). Freedom Institute.

C. Website dan Koran

Administrator. (2016). Jika Perda Syariah Dicabut, Pemko Padang Siap Melawan. Www.Harianhaluan.Com. https://www.harianhaluan.com/padang/pr-10192241/jika-perda-syariah-dicabut-pemko-padang-siap-melawan

Asrinaldi,Yoserizal. (2020). Problems with the implementation of Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah philosophy. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 33(2), 162. https://doi.org/10.20473/mkp.v33i22020.162-173

Ilham Arrasulian. (2020). Inyiak Canduang dalam “Ayah Kita”: Kenangan Buya Bahruddin Rusli. Tarbiyahislamiyah.Id. https://tarbiyahislamiyah.id/inyiak-canduang-dalam-ayah-kita-kenangan-buya-bahruddin-rusli/

Muhammad Yuanda Zara. (2020). Haji Rasul dan Muhammadiyah di Mata Orang Asing. Web.Suaramuhammadiyah.Id. https://web.suaramuhammadiyah.id/2020/08/25/haji-rasul-dan-muhammadiyah-di-mata-orang-asing/

Mustikasari, M., Arlin, A., & Kamaruddin, S. A. (2023). Pemikiran Pierre Bourdieu dalam Memahami Realitas Sosial. Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora, 6(1), 9–14. https://doi.org/10.31539/kaganga.v6i1.5089

Nashir, H. (2021). Memahami Ideologi Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah.

Nashrullah, N. (2020). Lantik PWNU Sumbar, Kiai Said Ingatkan Ancaman Fitnah Medsos. Khazanah.Republika.Co.Id. https://khazanah.republika.co.id/berita/q6gx6j320/lantik-pwnu-sumbar-kiai-said-ingatkan-ancaman-fitnah-medsos

PERTI. (2021). Anggaran Dasar Perti. Perti.or.Id. https://perti.or.id/anggaran-dasar-perti/

Qibtiyah, A. (2020). Konsep Pakaian Syar’i yang Banyak Disalahpami Muslimah. Ibtimes.Id. https://ibtimes.id/konsep-pakaian-syari-yang-banyak-disalahpami-muslimah/

Rusli, R., & Muhtadi, F. (2021). Sejarah Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Minangkabau pada Awal Abad XX. Tarikhuna: Journal of History and History Education, 4(1), 74–83. https://doi.org/10.15548/thje.v3i1.2946

Taufik Abdullah. (2018). Sekolah dan Politik: Pergerakan Kaum Muda di Sumatera Barat, 1927-1933. Suara Muhammadiyah.

Viva Budy Kusnandar. (2021). Sebanyak 97,6% Penduduk Sumatera Barat Beragama Islam pada Juni 2021. Databoks.Katadata.Co.Id.

Yenny Wahid. (N.D.). Kasus Kekerasan Beragama Meningkat. Nu.Or.Id. Retrieved September 25, 2023, From Https://Nu.Or.Id/Nasional/Yenny-Wahid-Tahun-2016-Kasus-Kekerasan-Beragama-Meningkat-5rgmx.

D. Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor : 5 Tahun 2003, Tentang Kewajiban Berpakaian Muslim Dan Muslimah.

Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 6 Tahun 2002, Tentang Berpakaian Muslim Dan Muslimah Di Kabupaten Solok.

PERDA Walikota Padang NO 33 Tahun 2023, Tentang program pendidikan hafiz al qur’an.

PERDA Kota Pariaman No 10 Tahun 2013, Tentang pencegahan, penindakan, pemberantasan penyakit masyarakat dan maksiat.

Peraturan Daerah Kota Solok No 8 Tahun 2016, Tentang pencegahan dan pemberantasan penyakit masyarakat.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 MADANIA Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.