Politik Hukum dalam Menetukan Arah Perubahan Mekanisme Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia
Abstract
Tulisan ini menganalisis transformasi politik hukum pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia menggunakan pendekatan yuridis-normatif. Studi mengkaji evolusi pengaturan Pilkada dari era Orde Baru hingga reformasi kontemporer untuk memahami dinamika antara kepentingan politik elite dan aspirasi demokratis masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan transformasi politik hukum Pilkada melalui tiga fase: sentralisasi Orde Baru UU No. 5 Tahun 1974, transisi desentralisasi melalui DPRD UU No. 22 Tahun 1999, dan demokratisasi langsung UU No. 32 Tahun 2004. Frasa "dipilih secara demokratis" dalam Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 memberikan ruang tafsir bagi sistem langsung maupun tidak langsung. Kontroversi Perppu No. 1/2014 yang mengembalikan pemilihan kepada DPRD menunjukkan politik hukum Pilkada masih kontestatif, namun mobilisasi masyarakat sipil berhasil mengembalikan sistem pemilihan langsung melalui UU No. 8 Tahun 2015.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Asshiddiqie, J. (2002). Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Keempat. Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Asshiddiqie, J. (2005). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Mahkamah Konstitusi RI dan Pusat Studi HTN-Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Asshiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Konstitusi Press.
Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Utama.
Crouch, H. (2007). Military‐Civilian Relations in Indonesia in The Late Soeharto Era. The Pacific Review, 1 (4), 353–362. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/09512748808718785
Erb, M., & Sulistiyanto, P. (2009). Deepening Democracy in Indonesia?: Direct Elections for Local Leaders (Pilkada). ISEAS–Yusof Ishak Institute.
Heywood, A. (2017). Politik Global (Edisi kedu). Pustaka Pelajar.
Isharyanto. (2016). Politik Hukum. CV KEKATA GROUP.
Mahfud MD. (2009). Politik hukum di Indonesia. Rajawali Pers.
Manan, B. (2003). Teori dan politik konstitusi. In (No Title). FH UII PRESS.
Marzuki, P. M. (2016). Penelitian Hukum. Kencana.
MD, M. M. (2012). Konstitusi dan Hukum Dalam Kontroversi Isu (1 ed.). Rajagrafindo Persada.
Nusantara, A. H. G. (1998). Politik hukum Indonesia. Yayasan LBH.
Pratikno. (2009). Local Autonomy and Democracy in Indonesia: A Bottom-Up Perspective. Politik, 12 No. 1.
R., S. H. (2002). Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Pustaka Pelajar & Pusat Pengkajian Etika Politik dan Pemerintahan.
Rasyid, M. R. (2000). Makna Pemerintahan Tinjauan Dari Segi Etika dan Kepemimpinan. Mutiara Sumber Widya.
Rousseau, J.-J. (1973). The Social Contract, translated by G.D.H. Cole. J.M. Dent & Sons.
Simamora, J. (2011). Eksistensi Pemilukada Dalam Rangka Mewujudkan Pemerintahan Daerah Yang Demokratis. MIMBAR HUKUM, 23, 236.
Widodo, W. (2015). Pelaksanaan Pilkada Berdasarkan Asas Demokrasi Dan Nilai-Nilai Pancasila. Jurnal Ilmiah CIVIS, V, No. 1.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 MADANIA Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.