Pengawasan Kekuasaan Eksekutif oleh Lembaga Legislatif dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia dan Prinsip Hisbah dalam Islam

Fajriatul Fuadi

Abstract


Tulisan ini mengkaji pengawasan kekuasaan eksekutif oleh legislatif dalam sistem ketatanegaraan Indonesia dan membandingkannya dengan konsep hisbah dalam hukum Islam. Dalam konteks Indonesia pasca-reformasi, DPR memiliki tiga fungsi utama: legislasi, anggaran, dan pengawasan, yang diwujudkan melalui hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat sebagai instrumen checks and balances terhadap kekuasaan presiden. Jimly Asshiddiqie mengklasifikasikan pengawasan DPR ke dalam enam bentuk: pengawasan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, kinerja pemerintahan, dan pengangkatan pejabat publik. Di sisi lain, konsep hisbah dalam Islam, yang berakar dari prinsip al-amr bi al-ma'ruf wa al-nahy 'an al-munkar, menawarkan model pengawasan yang berlandaskan pada keadilan ilahi, prinsip taklif ma la yutaq (menghindari pembebanan berlebihan), dan transparansi. Hisbah secara historis telah dipraktikkan sejak masa Rasulullah SAW dan mengalami perkembangan institusional pada masa Dinasti Abbasiyah dan Fatimiyah. Al-Mawardi mendefinisikan hisbah sebagai perintah melakukan ma'ruf dan mencegah munkar, yang dilaksanakan oleh muhtasib sebagai hakim dengan yurisdiksi khusus. Penelitian ini menggunakan metode komparatif yuridis-normatif untuk menganalisis kedua sistem pengawasan tersebut, dengan tujuan mengidentifikasi prinsip-prinsip universal yang dapat memperkuat mekanisme pengawasan kekuasaan dalam negara hukum demokratis.


Keywords


Pengawasan legislatif; Checks and Balances; Hisbah; Islam; Indonesia

References


Ackerman, B. (1993). We the People. Harvard University Press.

Acton, J. E. E. D., & Baron. (1948). Essays on Freedom and Power. Beacon Press.

Al-Ghazali, A. H. (1964). Mizan al-’Amal. Dar al-Ma’arif.

Al-Ghazali, A. H. (1982). Ihya Ulum al-Din. Dar al-Ma’rifah.

Al-Mawardi, A. H. (2017). Al-Ahkam As-Sultaniyyah: The Laws Of Islamic Governance. Repro Knowledgcast Limited.

Al-Mawardi, A. ibn M. (2006). Al-Ahkam al-Sultaniyyah wa al-Wilayat al-Diniyyah. Dar al-Hadith.

Al-Tabari. (2000). Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an. Mu’assasah al-Risalah.

Asshiddiqie, J. (2005). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Mahkamah Konstitusi RI dan Pusat Studi HTN-Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Asshiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Konstitusi Press.

Blackburn, R. (1995). The Electoral System in Britain. Parliamentary Affairs, 48, No. 4.

Effendy, B. (2009). Islam dan Negara : Transformasi Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia. Yayasan Wakaf Paramadina.

Halim, M. (2011). Eksistensi Wilayatul Hisbah Dalam Sistem Pemerintahan Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, X, No. 2.

Hamilton, A., Jay, J., & Madison, J. (2003). The Federalist Papers. Penguin.

Hefner, R. W. (2011). Civil Islam: Muslims and Democratization in Indonesia. Princeton University Press.

Indrati, M. F. (2015). Ilmu Perundang-undangan : Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan (Cet. ke-5). Kanisius.

Isra, S. (2013). Pergeseran Fungsi Legislasi : Menguatnya Model Legislasi Parlementer Dalam Sistem Presidensial Indonesia. Rajawali.

Kamali, M. H. (2003). Principles of Islamic Jurisprudence. Islamic Texts Societ.

Locke, J. (1988). Two Treatises of Government. Cambridge University Press.

Madjid, N. (2019). Islam: Doktrin & Peradaban. Gramedia Pustaka Utama.

Manan, B. (2000). Teori dan Politik Konstitusi. Departemen Pendidikan Nasional.

Marzuki, M. (2017). Penelitian Hukum. Prenada Media.

Montesquieu, C. de S. baron de. (1989). The Spirit of Laws. Cambridge University Press.

Mujahidin, A. (2012). Peran Negara Dalam Hisbah. Al-Iqtishad, IV, No. 1.

Noer, D. (1983). Islam, Pancasila dan Asas Tunggal. Yayasan Perkhidmatan.

Ricklefs, M. C. (2008). A history of modern Indonesia since c. 1200. Palgrave Macmilan.

Rochmawanto, M. (2014). Pembagian Kekuasaan antara MPR, DPR, dan DPD dalam Mewujudkan Sistem Ketatanegaraan yang Berkedaulatan Rakyat. Jurnal Independent, 2, No 1.

Sa’d, I. (1968). Al-Tabaqat al-Kubra. Dar Sadir.

Saebani, B. A. (2008). Fiqh Siyasah Pengantar Ilmu Politik islam. Pustaka Setia.

Sartori, G. (1997). Comparative Constitutional Engineering: An Inquiry Into Structures, Incentives, and Outcomes. NYU Press.

Soerjono, Soekanto, A. S. M. (2014). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Rajawali Pers.

Taymiyyah, I. (1983). Al- Ḥisbah fī al-Islām. Dār al-Arqam.

Taymiyyah, I. (1991). Majmu’ Fatawa. Dar Alam al-Kutub.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 MADANIA Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.