STUDI KOMPERATIF MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB SYAFI’I TENTANG MAHAR YANG TIDAK DIKETAHUI SIFATNYA
Abstract
Perbedaan pendapat antara Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi’i tentang mahar yang tidak diketahui sifatnya. Mazhab Maliki membolehkan mahar yang tidak diketahui sifatnya misalnya dalam hal memberikan istri dengan mahar seorang hamba sahaya (tanpa menerangkan nilai dari hamba sahaya tersebut) Mazhab Maliki membolehkan, dalil yang digunakan oleh Mazhab Maliki adalah mashlahah. Sedangkan Mazhab Syafi’i berpendapat tidak boleh mahar yang tidak diketahui sifatnya, jenis berserta ukurannya dengan jelas. Dalil yang digunakan adalah qiyas, Imam Syafi’i mengqiyaskan mahar dengan jual beli. Jenis penulisan ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu menelaah dan mengkaji kitab Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi’i. Imam Malik menggunakan mashlahah. Sedangkan Imam Syafi’i menggunakan qiyas. Pendapat yang kuat menurut penulis adalah pendapat Imam Syafi’i, karena pendapat yang lebih rasional dipakai dimasa sekarang adalah pendapat Imam Syafi’i, dan dalil yang dipakai Imam Syafi’i lebih tinggi tingkatannya daripada dalil yang dipakai Imam Malik. Apabila direlevansikan dizaman sekarang memberikan mahar ini harus menyebutkan mahar secara jelas baik dari segi jenis ukuran bahkan dari segi sifat dari mahar tersebut, karena dalam rumah tangga harus dimulai dengan sikap keterbukaan, kejujuran serta transparan yang bertujuan untuk menghindari sesuatu perselisihan, persengketaan antara kedua belah pihak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abbas, I., Bunga, M., Salmawati, S., Puji, N. P., & Djanggih, H. (2018). Hak Penguasaan Istri terhadap Mahar Sompa Perkawinan Adat Bugis Makassar(Kajian Putusan PA Bulukumba Nomor 25/Pdt.P/2011/PABlk). Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 20(2), 203–218. https://doi.org/10.24815/kanun.v20i2. 10659 Agama, D. (n.d.). Al-Quran dan Terjemahan. Retrieved November 3, 2023, from https://quran.com/ Anjelina, L. (2019). Mahar Perkawinan Adat Suku Buton Perspektif Teori Hudud Muhammad Shahrur (Studi Kasus di Desa Bahari, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan). Sakina: Journal of Family Studies, 3(1), 1–12. Aspandi, Lc., M. H. . (2020). MAHAR DALAM PERKAWINAN ISLAM; Analisis Pelaksanaan Pembayaran dan Pemegang Hak Mahar/artikel. AL- ‘ADALAH: Jurnal Syariah Dan Hukum Islam, 5(2), 244–257. At-Tanukhi, S.I.S.I.H. (1996). Al Mudawannah Al Kubro. In 2. Dar Al- Kutub Al-Ilmiah. Az-Zuhaili, W., Permadi, B., & Al-Kattani, A.H. (2011). Fiqih Islam wa Adillatuhu (Lengkap). Gema Insani. Basrowi, & Suwandi. (2011). Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Firdaus. (2017). Ushul Fiqh : Metode Mengkaji dan Memahami Hukum Islam secara Komprehensif. Rajawali Pers. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpa c.aspx?id=1121036 Ibn Juzay. (n.d.). Al-Qawanin Al-Fiqhiyah. Dar Al-Fikr. Irawan, I., Jayusman, J., & Hermanto, A. (2019). Historiografi Mahar Hafalan Alquran Dalam Pernikahan. Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman, 6(2), 15–36. https://doi.org/10.24952/multidisiplin er.v6i2.2083 Miko, B. J. M. (2022). Konsepsi Hukum Mahar Cryptocurrency dalam Perkawinan. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(1), 126. https://doi.org/10.33087/jiubj.v22. 1 992 Nawawi. (n.d.). Al Majmu’ Syarah Al Muhadzdzab. In M. N. Al-Muthi’i (Ed.), 18. Rusyd, I. (2007). Bidayatul mujtahid. In A. U. Fakhtur (Ed.), 2. Pustaka Azzam. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpa c.aspx?id=599256 Sofyan, A. (2019). Mewajibkan Walimatul ‘Urs, Batasan Mahar Dan Spekulasi Mahar Dijadikan Uang Dapur Dalam Pernikahan. SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah Dan Hukum, 3(2), 282–299. https://doi.org/10.52266/sangaji.v3i2. 485 Supriyadi, D., & Poespoprodjo, W. (2008). Perbandingan Mazhab dengan Pendekatan Baru. Pustaka Setia. Syafe’i, R. (2015). Ilmu Ushul Fiqih. CV Pustaka Setia. Syafi’i. (n.d.). Al-Umm. In 6. Syarifuddin, A. (2009). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia dan UU Perkawinan. In Jakarta: Kencana. Kencana. https://books.google.com/books/about/Hukum_perkawinan_Islam_di_Indonesi a.html?hl=id&id=f8nSAAAACAAJ Syarifuddin, A. (2014). Garis-Garis Besar Ushul Fiqh. Kencana. https://books.google.co.id/books/about/Garis_Garis_Besar_Ushul_Fiqh.html?id=LeVNDwAAQBAJ&redir_esc=y Tilawati, A. (2019). Mahar Perkawinan Dengan Hafalan Al-Qur’an: Analisis Hermeneutika Hadis Khaled M. Abou El- Fadl. Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society, 4(1), 19–40. https://doi.org/10.22515/islimus.v4i1. 1518
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Moefty : Jurnal Perbandingan Mazhab dan Hukum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Moefty by Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang is licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
EDITORIAL OFFICE
Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang
Kampus III UIN Imam Bonjol Padang
Jl. Balai Gadang Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat 25171