Selebung Hutang Dalam Malam Baetong Pranata Perkawinan di Kecamatan Sungai Geringging Dalam Perspektif ‘Urf
Abstract
Tulisan ini menganalisis fenomena masyarakat yang menjadikan ajang tolong menolong pada malam baetong sebagai bentuk dari piutang yang harus dikembalikan dikemudian hari. Tujuan penelitian ini mengumukakan dan menguraikan tentang konsep ‘Urf atau tradisi dalam hukum Islam, kemudian menguraikan tentang prosesi perkawinan di Sungai Geringging, dan menganalisis tentang proses serta subtansi malam baetong di Sungai Geringging. Penelitian lapangan ini menggunakan sumber data primer dan sekunder data primer diperoleh dari ninik mamak, ulama, keluarga mempelai, dan masyarakat yang menghadiri acara pernikahan. Data sekunder di peroleh dari artikel, buku yang terkait dengan topik kajian. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ‘Urf dalam hukum Islam dijadikan sebagai metode untuk mengukur dan menilai kebiasaan yang ada di tengah masyarakat. Sehingga ‘Urf tersebut membawa kebajikan dalam hidup masyarakat. Namun, berbeda dengan tradisi malam baetong yang ada di Sungai Geringging tradisi ini di anggap sebagai ‘Urf yang fasid, karena tujuan utama dari tradisi itu bukan untuk tolong menolong tetapi menambah beban keluarga yang berpesta untuk mengembalikan apa yang diberikan kepada keluarga yang berpesta dengan bentuk, ukuran, dan jumlah yang sama. Kedua, hubungan antara pranata dan tradisi malam baetong adalah dua hal yang mengatur hubungan kekerabat sehingga tanpa disadari masyarakat sudah di atur oleh pranata pernikahan dengan adanya tradisi malam baetong, pada tradisi ini mengharuskan masyarakat yang di undang memberikan sumbangan kepada keluarga yang pesta.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Angko, F. (2014). NIKAH DAGANG “suatu kajian sosio-antropologi tentang pranata nikah adat di jemaat GPM ebenhaezer titawai-nasalaut.” Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Atabik, A., & Mudhiiah, K. (2014). PERNIKAHAN DAN HIKMAHNYA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Yudisia : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 5(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21043/yudisia.v5i2.703
Bungsu, D. M. N. (2023). Wawancara.
Deniga, A. (2020). Pranata Perkawinan. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG.
Depdiknas. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi 3). Balai Pustaka.
Fikry, Z., Dusatri, M. D., Anugrah, R., Rahmi, A., & Syarif, F. (2024). BARALEK: MENELISIK MAKNA KULTUR MALAM BAETONG DAN KAITANNYA DENGAN MASYARAKAT DI PARIAMAN. Jurnal EMPATI, 13(3), 61–66. https://doi.org/10.14710/empati.2024.42218
Firdaus. (2007). Urf Sebagai Dalil Istinbath Hukum Islam (cetakan pe).
Fithri, W. (2017). BADONCEK DALAM TRADISI MASYARAKAT PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT. UIN Imam Bonjol Majalah Ilmu Pengetahuan Dan Pemikiran Keagamaan Tajdid, 20(2).
Fitriani, S., & Yudelnilastia. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan IslamPada Tradisi Barantam Dalam Pesta Pernikahan. Mau’izzah Jurnal Kajian Ke Islaman, 9(2). https://doi.org/https://doi.org/10.55936/mauizhah.v9i2.31
Ginting, E. C. (2019). IMPLEMENTASI LEMBAGA SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL. Universitas Kader Bangsa.
Gustiana, R. (2021). Pluralitas Hukum Perwakinan Adat Pariaman. MORALITY : Jurnal Ilmu Hukum, 7(1), 22. https://doi.org/10.52947/morality.v7i1.188
Harmaini, W., Anwar, K., & Pramono. (2018). TRADISI BADANTAM DALAM ALEK PERKAWINAN (KAJIAN FUNGSIONALISME STRUKTURAL). Ilmu Sosial Dan Humaniora, 7(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25077/we.v7.i2.82
Hasana, N. H., & Eva, Y. (2020). TRADISI BARANTAM DALAM PERKAWINAN DI JORONG KAYU JAO NAGARI BATANG BARUS KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK MENURUT PERSPEKTIF AL-‘URF. Jurnal Al-Ahkam, 11(2). https://doi.org/https://doi.org/10.15548/alahkam.v11i2.2163
Mardani. (2016). Hukum Keluarga Islam di Indonesia. (1st ed.). PT Fajar Interpratama Mandiri.
Mawardi, I., & Dkk. (2012). PRANATA SOSIAL DI DALAM ISLAM (A. Miswanto (ed.); 1st ed.). Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI) Universitas Muhammadiyah MagelangPusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI) Universitas Muhammadiyah Magelang.
Nasir, M. (2019). Islam dan Budaya Minangkabau.
Safrizal. (2023). Wawancara.
Sarjana, S. A., & Kamaluddin Suratman, I. (2018). Pengaruh Realitas Sosial terhadap Perubahan Hukum Islam: Telaah atas Konsep ‘Urf. TSAQAFAH, 13(2), 279. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v13i2.1509
Sentosa, A. (2009). PRANATA SOSIAL: PENGERTIAN, TIPE, DAN FUNGSI.
Sumar. (2023). wawancara Ketua KAN (Kerapatan Adat Nagari).
Toni. (2023). Wawancara.
Umbara, C. (2013). Undang-Undang R.I Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam.
Yumarni, A., Dewi, G., Mubarok, J., Wirdyaningsih, W., & Sardiana, A. (2021). The Implementation of Waqf as ‘Urf in Indonesia. Sriwijaya Law Review, 5(2), 287. https://doi.org/10.28946/slrev.Vol5.Iss2.1126.pp287-299
Zainuddin, F. (2015). KONSEP ISLAM TENTANG ADAT: Telaah Adat Dan ’Urf Sebagai Sumber Hukum Islam. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 9(2), 379–396. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v9i2.93
Zia, H., Sari, N., & Erlita, A. V. (2020). PRANATA SOSIAL, BUDAYA HUKUM DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM. DATIN LAW JURNAL, 1(2). https://doi.org/10.36355/dlj.v1i2.451
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 MADANIA Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.